Title : Girl Talk
Author : Lala Purwono
Year : 2012
Publisher : Stiletto Book
60 Perempuan. 30 Kisah. Yang manakah kisah hidupmu?
mereka bicara tentang cinta, tapi juga tentang sakit hati karena cinta yang mengikat terlampau erat. mereka bicara tentang rahim yang tak pernah menjadi tempat singgah seorang bayi mungil, tapi juga tentang perut membuncit yang bisa berarti akhir dari segalanya. Mereka bicara tentang ketakutan pada ikatan pernikahan, tapi juga ketakutan menghabiskan seumur hidup mereka dalam kesendirian. Mereka bicara tentang rasa egois seorang lelaki, tapi mereka mengakui tak bisa hidup tanpanya. Ya, mereka 60 perempuan ini, berbicara tentang kisah hidup mereka. Diantara 30 kisah ini, yang manakah kisah hidupmu?
Buku setebal 181 halaman ini menyajikan cerita yang tidak hanya fresh bagi kaum hawa (terutama) tetapi juga dapat membuka wawasan kaum hawa bagaimana menempatkan persepsi dalam suatu peristiwa. Dari mulai the perfect couple waktu SMA yang kemudian berlanjut pada pernikahan dan berakhir pada perceraian hingga cerita bagaimana seorang wanita mau menjadi simpanan orang lain. Selain itu, buku ini pun banyak bercerita bagaimana perempuan memandang suatu hubungan. Bagaimana tidak semua hubungan memang harus berujung pada pernikahan. Keragu-raguan untuk memilih pasangan hidup, melupakan mereka yang pernah singgah di hati, bahkan keputusan untuk lanjut atau meninggalkan seseorang yang kita cintai. Semuanya ada di buku ini.
sebut saja cerita yang menyambut kita pertama kali membuka buku ini. Dinda yang sudah merasa mantap untuk melangsungkan akad nikah esok harinya tiba-tiba harus memikirkan kembali perasaannya ketika 2 hari yang lalu Jose menghubunginya untuk mengucapkan i love you.
"...kalau misalnya suatu saat nanti, akhirnya Jose mengaku dia cinta juga sama aku, sekalipun aku akan kawin besok, aku akan memutuskan untuk nggak jadi kawin dan memilih sama Jose aja.." Dinda tersenyum.
Cerita lainnya datang dari Lena, Cecil, dan Belinda yang mengalami perpisahan. Perempuan-perempuan ini berani untuk maju terus walaupun perpisahan mungkin menyakitkan bagi mereka.
There's no perfect way
"Aku rasa Cil, there's no perfect way to say goodbye... mau pake acara mendadak ngilang, atau putus baik-baik, aku rasa impact-nya bakal sama aja"
"...."
"Selama perasaan cinta kita ke pasangan masih terlalu kuat, nggak ada perpisahan yang bisa dibilang sempurna.. we'd end up feeling hurt, sedih, mewek, kehingangan... sama aja. Dengan cara apa aja..."
Tapi, nasib yang berbeda datang dari Julie. wanita ini ntah beruntung atau sial. Yang jelas, ia masih belum bisa move on dari perasaan cintanya yang seharusnya bisa ia kubur bersamaan dengan jasad Farid.
"I know, in time, i'll move on. waktu nggak akan menunggu aku siap atau nggak untuk jatuh cinta lagi, memulai dengan orang yang baru, dan perlahan-lahan melupakan Farid..."
Well, that's it for the Book Review. I hope you enjoy it. Rate from me for this book is 3 out of 5. Quite good untuk bacaan ringan, tata bahasa yang bagus, dan cerita yang tidak monoton bisa menjadi nilai plus tersendiri bagi buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar